Senin, 07 Januari 2008

Air Mengalir Ke Tempat Yang Rendah

Keseriusan Pak Oles menggarap Bukit Hexon berbuah senandung harapan tentang industri kerakyatan dari dan di desa. Harapan tersebut membuncah di dada warga Desa Pegadungan, Sukasada, Buleleng ketika Pak Oles membentuk tim ekspedisi kecil yang melakukan survey dan eksplorasi sumber mata air yang berasal dari Alas Gege, sebuah hutan lindung di selatan Bukit Hexon. Air sebagai prasyarat utama memulai sebuah usaha apa saja. Berbekal teknologi alam ''air mengalir ke tempat yang rendah'', tim survey bersorak gembira karena lokasi mata air lebih tinggi dari Bukit Hexon. Sebuah keberuntungan dan berkah yang tak terduga.

Selanjutnya, warga setempat dilibatkan dalam pembuatan saluran air untuk kebutuhan Bukit Hexon dan warga sekitar. Saluran air sepanjang 1,6 km tersebut menghabiskan 400 batang pipa berukuran 1,5 dim dan 200 batang pipa berukuran 1 dim. Suplai listrik didapat dari Banjar Mertasari sejauh 1 km.

Itulah kilas balik pembangunan fisik di Bukit Hexon yang lahir dari rahim idealisme merajut pembangunan dari dan di desa merambah kota. Visi yang dipertaruhkan Pak Oles sangat elegan. Mata rantai industri harus dibangun di dan dari desa-desa, bukan di dan dari kota ke kota-kota berikutnya. Prof Dr Marwah Daud, pernah menilai konsep pembangunan yang dilakukan Pak Oles merupakan langkah brilian di tengah lalu lintas wacana dan teori pembangunan ekonomi kerakyatan. Kebenaran dan ketangguhan sebuah visi siap diuji dalam perjalanan waktu. Bukit Hexon pun menjadi salah satu mosaik semboyan Membangun Desa, Membangun Bangsa.

Tidak ada komentar:

Statistik Pengunjung